Thursday, November 25, 2010

KUNJUNGAN HORMAT PENGUSAHA WANITA KELANTAN KE KEDIAMAN PUTRI ANIS



 PERDAGANGAN SIMBOL KEKUATAN KAUM WANITA DI KELANTAN

Wanita Kelantan sejak turun temurun lebih cenderung kepada bidang perdagangan atau perniagaan dan kebanyakan mereka sudah bergelar ahli perniagaan yang kaya raya dan jutawan di luar negara baikpun di negeri sendiri . Putri Anis baru-baru ini telah didatangi oleh beberapa tokoh pengusaha wanita Kelantan yang berasal dari Pasir Pekan , Pasir Mas dan juga Tanah Merah . Mereka bergiat aktif di bidang masing-masing seperti perniagaan berlian , hartanah dan ada juga dari industri kecil sederhana yang menghasilkan produk sendiri . Kunjungan hormat ini juga turut ditemani oleh seorang penulis buku yang cukup berpotensi iaitu Haji Abdul Halim Bashah yang berasal dari Negeri Kedah Darul Aman tetapi sudah menetap dan mencari rezeki halal di bumi Kelantan . Ini kerana masyarakat Kelantan sungguh ramah dalam pergaulan membuatkan beliau senang melaksanakan tugas harian dan memohon bantuan jikalau ada kesusahan yang melanda di diri  . Selain itu turut hadir bersama adalah Encik Fauzi mantan tentera laut diraja malaysia yang tidak kurang hebatnya bercerita mengenai isu-isu semasa terutama masalah kenegaraan dan guru pusat tuisyen bahasa inggeris yang dikenali sebagai ''Cikgu Man'' turut memriakan lagi sesi dialog bersama wanita -wanita melayu Kelantan yang aktif dalam perniagaan .Putri Anis memberi tunjuk ajar atau tata etika agar berjalan sukses semasa urusniaga berjalan berdasarkan pengalaman  beliau yang dialami sendiri dan pergaulannya bersama pengusaha-pengusaha yang pernah berjaya .

Hujung dari kanan adalah pengusaha di bidang berlian, pengusaha tanah dari Tanah Merah,Bonda dan Ayahanda Putri Anis , pengusaha industri kecil kampung , Sri Ratu Saadong Vii , Haji Abdul Halim Bashah selaku penulis buku , Encik Fauzi dan Guru Tuisyen Bahasa Inggeris 
Membincangkan topik-topik semasa terutama hal perdagangan asia tenggara
PETIKAN KATA-KATA NASIHAT DARI PUTRI ANIS 

" Saya rasa amat kesal dengan sikap segelintir pihak terutama wanita atau kaum melayu yang hanya berani melabur duit di tempat-tempat yang berisiko tinggi tetapi  bila disediakan ruang yang tepat, dan bersih dari skim cepat kaya mengikut sistem yang benar dan diberi ruang untuk menambah pendapatan mereka tidak sama sekali merebut peluang ini . Apa yang akan terjadi dengan nasib org melayu yang hanya mampu tunggu dan melihat duit sahaja seolah-olah duit tersebut boleh datang bergolek dan turun dari langit secara ekspres .''

" Kita harus sedar segala kejayaan itu datang akibat hasil dari usaha kita sendiri bukan dari jin atau iblis ."

" Saya sudah berpengalaman melalui saat-saat pahit dan  rasa kecewa bila diperdaya oleh banyak orang akibat janji manis dalam bidang perniagaan .Makanya saya mulai tumbuh dengan sayap baru menjadikan peristiwa lampau sebagai teladan untuk masa akan datang . Alhamdulilah perniagaan yang bakal dijalankan dan sebahagian sudah dijalankan hasil penat lelah saya sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari orang lain sudah menampakan hasil dan bisa saya membantu untuk orang banyak apabila dalam kesusahan . Jangan pernah terpedaya dengan pelaburan internet dan sistem perniagaan internet yg belum tentu untung nasibnya ."

" Memandangkan rakan kongsi saya merupakan orang cina dan setiausaha saya sendiri adalah orang cina Kelantan ,saya dibukakan jalan oleh mereka dan beberapa usahawan -usahawan berbangsa cina, dan diberitahu bahawa kita sebagai bangsa melayu boleh jadi seperti mereka yang pandai dalam sistem perniagaan asalkan berdisiplin dan dedikasi dalam setiap tugas yang diberi jangan sampai hangat -hangat tahi ayam sahaja . Kita harus keluar dari kelompok kemiskinan bukan kerana kita ingin mencabar ketentuan Tuhan tetapi untuk melihat kehidupan yang makin maju dan tuhan sayangkan orang yang suka akan perubahan dan penghijrahan juga bukan bererti perpindahan satu tempat ke satu tempat tetapi berhijrah kepada perubahan seperti yang miskin harus menggapai bagaimana untuk mencapai kekayaan ilmu dan harta agar sempurna di jalan Tuhan .Jika tidak punya modal yang banyak , kita bisa  buka kedai dan berniaga kecil-kecilan  supaya nampak kedainya ,nampak barangnya dan nmpk pelanggan yang berbelanja di kedai kita. Untuk pengetahuan ,  itulah untung kita dan rezeki halal dari kita bukan hanya malas dan duduk diam sperti tunggul kayu yang tidak bernyawa . "
. 

Rancak berbicara soal pengalaman dan kepayahan dalam mengetengahkan produk industri kecil sederhana

PERNIAGAAN RASULULLAH SAW DENGAN KHADIJAH RA
Khadijah, menurut riwayat Ibnul Atsir dan Inu Hisyam adalah seorang wanita pedagang yang mulia dan kaya. Beliau sering mengirim orang kepercayaannya untuk berdagang. Ketika mendengar kabar tentang kejujuran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kemuliaan akhlaknya. Khadijah mencoba memberi amanat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa dagangannya ke Syam (sekarang Palestina, Syria, Lebanon, dan Yordania).
Khadijah membawakan barang dagangan yang lebih baik dari apa yang dibawakan kepada orang lain. Dalam perjalanan dagang ini Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditemani Maisarah, seorang kepercayaan Khadijah. Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima tawaran ini dan berangkat ke Syam bersama Maisarah meniagakan harta Khadijah. Dalam perjalanan ini Nabi berhasil membawa keuntungan yang berlipat ganda, sehingga kepercayaan Khadijah bertambah terhadapnya.
Selama perjalanan tersebut Maisarah sangat mengagumi akhlak dan kejujuran Nabi. Semua sifat dan perilaku tersebut dilaporkan Maisarah kepada Khadijah. Khadijah tertarik pada kejujurannya, dan ia pun terkejut oleh keberkahan yang diperolehnya dari perniagaan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian Khadijah menyampaikan hasratnya untuk menikah dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan perantaraan Nafisah binti Muniyah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyetujuinya, kemudian Nabi menyampaikan hal itu kepada paman-pamannya. Setelah itu, mereka meminang Khadijah untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari paman Khadijah, Amr bin Asad. Ketika menikahinya, Nabi berusia dua puluh lima tahun, sedangkan Khadijah berusia empat puluh tahun.
Sebelum menikah dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Khadijah pernah menikah dua kali. Pertama dengan Atiq bin A’idz at-Tamimi, dan yang kedua dengan Abu Halah at-Tamimi; namanya Hindun bin Zurarah. 
1

Mengenai kedudukan dan keutamaan Khadijah dalam kehidupan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesungguhnya ia tetap mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Rasulullah sepanjang hidupnya. Telah disebutkan di dalam riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa Khadijah adalah wanita terbaik pada zamannya.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Ali ra pernah mendengar Rasulullah bersabda : “Sebaik-baik wanita (langit) adalah Maryam binti Imran, dan sebaik-baik wanita (bumi) adalah Khadijah binti Khuwailid.” 2
Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata : “Aku tidak pernah cemburu kepada istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali kepada Khadijah, sekalipun aku tidak pernah bertemu dengannya. Adalah Rasulullah ketika menyembelih kambing, ia berpesan, “Kirimkan daging kepada teman-teman Khadijah.” Pada suatu hari aku memarahinya, lalu aku katakan, “Khadijah?” Kemudian Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku telah dikaruniai cintanya.” 3
Ahmad dan Thabrani meriwayatkan dari Masruq dari Aisyah ra, ia berkata : “Hampir tidak pernah Rasulullah keluar rumah sehingga menyebut Khadijah dan memujinya. Pada suatu hari Rasulullah menyebutnya, sehingga menimbulkan kecemburuanku. Lalu aku katakan, “Bukankah ia hanya seorang tua yang Allah telah menggantikannya untuk kakanda orang yang lebih baik darinya?” Kemudian Rasulullah marah seraya bersabda, “Demi Allah, Allah tidak menggantikan untukku orang yang lebih baik darinya. Dia beriman ketika orang-orang ingkar, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dia membela dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku, dan aku dikaruniai Allah anak darinya, sementara aku tidak dikaruniai anak sama sekali dari istri lainnya.”
Sehubungan dengan pernikahan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Khadijah, kesan yang pertama kali didapatkan dari pernikahan ini ialah, bahwa Rasulullah sama sekali tidak memperhatikan faktor kesenangan jasadiah. Seandainya Rasulullah sangat memperhatikan hal tersebut, sebagaimana pemuda seusianya, niscaya beliau mencari orang yang lebih muda, atau minimal orang yang tidak lebih tua darinya. Nampaknya, Rasulullah menginginkan Khadijah karena kemuliaan akhlaknya diantara kerabat dan kaumnya, sampai ia pernah mendapatkan julukan ‘Afifah Thahirah (wanita suci) pada masa jahiliyah.
Pernikahan itu berlangsung hingga Khadijah meninggal dunia pada usia enam puluh lima tahun, sementara itu Rasulullah telah mendekati lima puluh tahun, tanpa berfikir selama masa ini untuk menikah dengan wanita atau gadis lain.
Oleh : Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy
———————–
1 Diriwayatkan oleh Ibnu Sayyidin-Nas dalam ‘Uyunul Atsar, Ibnu Hajar dalam al-Ishabah dan lainnya.
2 Kata ganti di dalam kata nisa’iha seperti ditunjukkan oleh riwayat Muslim kembali kepada langit untuk yang pertama (Maryam) dan kepada bumi untuk yang kedua (Khadijah). Berkatalah ath-Thaibi: kata ganti yang pertama kembali kepada umat di masa Maryam hidup., yang kedua kembali kepada umat ini. Lihat Faithul Bari, 7/91.
3 Muttafaq ‘Alaih, lafazh ini bagi Muslim.
(Sumber : Sirah Nabawiyah, Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Putri Anis sedang menjelaskan tata etika perniagaan kepada para pengusaha yang ingin mendengar pendapatnya
 CONTOH  ETIKA PERNIAGAAN

Etika perniagaan secara mudah bermaksud, berniaga dengan menjaga adab, peraturan dan juga kepentingan (maslahat) bersama.

Antara ciri-ciri etika perniagaan yang baik ialah:

1. Jujur. Seorang peniaga atau sebuah perniagaan tidak akan menipu para pelanggan mereka. Mereka bercakap apa yang benar dan menyatakan kekurangan barangan jika ada, sebaliknya tidak menyembunyikannya.
Peniaga yang jujur juga menjual barangan yang baik-baik sahaja dan tidak menjual sesuatu yang sudah rosak atau sudah tidak boleh dipakai lagi tanpa pengetahuan pembeli. Umpama menjual buah, mereka sama-sekali tidak mencampur-adukkan dengan buah-buah yang buruk bersama dengan yang baik.

2. Tidak mementingkan diri sendiri. Sebuah perniagaan yang baik bukan hanya mahu keuntungan semata-mata. Hakikatnya berniaga adalah salah satu cabang usaha yang mulia kerana ia memenuhi kehendak dan keperluan manusia. Dari asas kefahaman itulah, usahawan atau peniaga yang beretika lebih mementingkan kesenangan orang lain.
Tidaklah bermakna tidak perlu untung jika beretika, tetapi selain mendapat keuntungan, para pelanggan juga mendapat manfaat yang baik daripada barang yang dijual tersebut.

3. Menjual barang yang halal sahaja. Di dalam Islam, salah satu aspek yang diutamakan ialah barangan yang bermanfaat, bersih atau dalam bahasa yang mudah, bukan sesuatu yang membahayakan.Halal ini bukan hanya untuk orang Islam semata-mata, tetapi ia amat sesuai untuk semua manusia di dunia ini kerana ia menjaga manusia daripada kemelaratan diri dan jiwa.
Maka, para peniaga yang beretika perlulah menjual atau meniagakan sesuatu yang bermanfaat sahaja dan jangan sesekali melibatkan diri dengan perniagaan yang haram di sisi Agama. Contohnya menjual dadah, barangan curi, makanan yang jelas diharamkan oleh Agama dan apa sahaja yang membahayakan para pembeli.

4. Tiada unsur judi, riba, meragukan atau perkara merugikan sebelah pihak. Sebuah perniagaan yang mempunyai etika yang baik ialah tidak mengenakan apa-apa faedah (bunga/riba) kepada para pelanggannya, bahkan memberikan kemudahan yang bersesuaian.Dalam aspek yang lain pula contohnya seperti harga. Seorang peniaga yang baik sama-sekali tidak cuba meletakkan harga yang tidak masuk akal atau dalam bahasa yang lain, harga yang mencekik darah.

5. Tidak memonopoli. Perkara ini amat ditegah di dalam Islam. Jika mengikut etika perniagaan yang baik, seorang peniaga tidak harus memonopoli sesuatu barangan. Sebaliknya Islam menggalakkan saling bantu membantu di antara satu sama lain.Contoh monopoli di sini ialah seperti sebuah perniagaan menggunakan segala kuasa yang ada pada mereka untuk menaikkan harga, atau menyalahgunakan kekuatan yang mereka ada untuk menyekat orang lain melakukan sesuatu yang sama seperti mereka. Akhirnya, hanya mereka sahaja yang untung dan orang lain hanya dieksploitasi sewenangnya.Di dalam perniagaan, hubungan yang wujud bukan hanya peniaga dan pembeli, malah peniaga dengan peniaga yang lain juga perlu menjalinkan satu hubungan yang baik. Bersaing secara baik dan saling membantu jika peniaga yang lain menghadapi masalah.

Kesimpulan

Itulah beberapa ciri etika perniagaan yang baik dari sudut pandangan Agama Islam yang bukan hanya untuk yang beragama Islam sahaja, malah ia adalah untuk semua manusia di dunia ini.Jelas, etika perniagaan terutama di dalam pandangan Islam amat menekankan kepentingan dan kebaikan kedua-dua belah pihak iaitu peniaga itu sendiri dengan si pelanggan atau seluruh manusia secara amnya.






Mendengar perbicaraan dari tetamu 

No comments:

Post a Comment