Sunday, November 28, 2010

JELAJAH PUSAT BATIK

INSPIRASI BATIK INDONESIA DI MATA INDERA SRI RATU SAADONG VII

Terletak di depan Showroom Sumber Baru Motor dan sangat dekat dengan Bank Mandiri. Batik Beteng menawarkan berbagai-bagai koleksi batik tangan dan kerja kraftangan. Di sini merupakan satu - satunya gerai souvenir yang dibuka 24 jam tanpa henti di kota Yogyakarta. Akan tetapi jika sesiapa ingin berkunjung ke gerai ini pada jam di atas 21.30 pm,mereka disarankan untuk menghubungi terlebih dahulu. Pada kesempatan ini juga , buat pertama kalinya Putri Anis berkunjung ke Batik Beteng selain sebelum ini kunjungan pertamanya beberapa tahun lalu pernah berbelanja ke Mirota Batik dan Batik Beringharjo . Seperti Pasar Batik Beringharjo , jika orang di luar sana tidak berpeluang untuk berkunjung langsung ke pasar ini , mereka boleh malnggan pembelian melalui sistem online di internet. Batik Beteng mempunyai ciri-ciri keistimewaannya yang tersendiri yang mana mempunyai sejumlah pekerja mengikut tugas masing-masing . Di sini semua pelayan cukup mesra dan tidak kekok dalam melayani setiap pelanggan yang ingin berbelanja . Umumnya Putri Anis menyedari bahawa Kota Yogyakarta sangat terkenal dengan industri batik dan busana . Ia dapat diistilahkan sebagai kota syurga untuk busana yang terbuat dari batik . Selain itu , yogyakarta adalah rumah istimewa bagi beberapa orang pereka fesyen yang terkenal di Indonesia . Seperti Putri Anis memandangkan beliau adalah seorang perancang busana juga , beliau sangat mengagumi corak dan tradisi yang ada di Ardiyanto Galeri yang terletak di Jalan Mangelang Km 5.8 . Ardiyanto sangat menyukai bidang seni terutama dalam industri batik . Di galerinya kita dapat melihat koleksi yang direkanya sendiri bersama koleksi peribadinya berkaitan barang antik termasuk barang hiasan rumah yang boleh juga dibeli oleh orang ramai . Selain itu ada juga tempat yang menghasilkan batik yang bermutu iaitu di Imogiri, 20 km tenggara kota Jogja, terkenal sebagai tempat makam para raja Mataram, tetapi tempat di ini juga tinggal ratusan para pembuat batik tulis. Di dekat makam raja di Panjimatan terdapat kedai-kedai yang menjual batik-batik hasil karya penduduk sekitar. Museum Batik Joglo Cipto Wening di Imogiri yang berdiri sejak 2004, yang sempat hancur kerana gempa 2006 telah dibangun kembali atas bantuan dana dari Pangeran Claus dari Belanda. Tempat ini menurut Putri Anis sangat tepat untuk dikunjungi kepada penggemar batik nusantara .Museum Batik Sulaman pula terletak di Jalan Dr Sutomo No. 13 A, Yogyakarta sekitar 2 km utara Keraton Yogyakarta, museum kecil ini dikelola oleh keluarga asli Yogyakarta dan memiliki 2 kelompok koleksi, iaitu batik dan sulaman, sulaman bagi wanita Jawa lebih sering digunakan untuk pakaian resmi. Koleksi batik tertua adalah buatan tahun 1880 dan koleksi lainnya berasal dari Jogja, Surakarta, Madura dan seluruh Nusantara dengan motif tradisional mahupun modern. Di sini terdapat lebih dari 400 lembar batik tulis dan 500 lembar batik cap. Benda-benda lain yang dipamerkan antara lain canting, cap, pewarna dan malam (lilin lebah). Terdapat juga 126 koleksi sulaman, koleksi terbanyak di negeri ini. Pendemonstrasian pembuatan batik dapat dilakukan dengan permintaan sebelumnya. Dalam ekspidisi jelajah batik ini , Putri Anis dan adindanya turut berbelanja beberapa helai potongan batik siap dan batik lukisan tangan untuk dijadikan baju kebaya atau sebagainya . Selain ianya kelihatan anggun , batik juga akan memberi kecerahan semulajadi kepada si pemakai untuk menarik aura -aura positif menjadi rupa paras ''awet muda'' .

Batik Beteng salah satu perusahaan batik yang terkenal di Yogyakarta
Batik secara sejarahnya berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasikan dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, iaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.


Putri Fifi dan Putri Anis sedang memilih batik untuk dibelanja

Motif batik harus diperhatikan kerana ianya merupakan simbol dan memeberi makna tertentu bagi ukiran batik yang dilukis
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khazanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai-bagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.


Putri Anis memakai sarung yang ingin dibelinya

Di Batik Beteng  ini , Putri Anis mendapatkan batik dengan harga borong dan bersesuaian citarasanya. Salah satu potongan  batik yang dibeli berharga 500 ratus ribu rupiah atau tukaran wang RM adalah RM 200

Yogyakarta dan Surakarta, menjadi pusat batik konservatif - motif klasik dengan warna biru dan coklat soga.


Perkembangan Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam istana saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar istana, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Karya batik nusantara

Batik Pekalongan


Meskipun tidak ada catatan rasmi bila batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.


Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga istana serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah – daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.

Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.



Putri Anis mengetahui berbagai-bagai jenis batik indonesia,  jenis-jenis batik lukisan tangan dan sejarahnya, nama motifnya, teknik pembuatan dan daerah asalnya
Bahan kain putih yang dipergunakan untuk menghasilkan  batik waktu dulu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.


Alamat dan nombor talifon Batik Beteng

Jl. Brigjen Katamso 274, Yogyakarta Yogyakarta Kota/Gondomanan , 0274 418994

Setelah berbelanja dan mengenal batik nusantara

No comments:

Post a Comment